Cerpen - #2 Dia
Hari pertama masuk sekolah. Aku mengambil posisi duduk
di tengah kelas. Tidak terlalu depan, tidak terlalu belakang. Aku duduk bersama
satu teman semeja baru yang sama-sama masih canggung dalam percakapan. Hari itu
berjalan sebagaimana hari-hari pertama sekolah lainnya.
Setelah sukses dengan hari-hari perkenalan di kelas,
aku mulai menikmati keberadaanku. Salah satu hal yang aku syukuri di kelas
adalah aku dipertemukan dengan dia. Perempuan manis, periang, berjilbab putih
yang bertetanggaan meja denganku.
Aku yang miskin pengalaman soal asmara, kewalahan
dengan perasaan tidak biasa yang meluap-luap. Saat kelas berlangsung, sesekali
aku melirik ke mejanya, kemudian menundukkan kepala, lantas melirik ke mejanya
lagi, dan terus begitu hingga berulang. Tidak lain aku hanya ingin menatap
wajah ayunya, sambil berharap mendapatkan senyuman manis darinya.
***
Seperti bintang yang berkedip di langit, membuat
setiap mata enggan melepas pandangannya, walau sekejap. Begitupun wajahmu.
...
Komentar
Posting Komentar