Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Menikah? Siapa Takut!!!

Gambar
ini adalah resume dari hasil seminar pra-nikah yang diadain sama himpunan mahasiswa muslim pascasarjana ui di engineering center ftui hari sabtu, 12 oktober 2019. sebenernya ga ada kewajiban peserta harus bikin catetan atau sebagainya. gua ngide aja, sekalian murojaah. biar ga mubazir, ilmu semulia ini masa mau dibiarin gitu aja. ya barangkali ada readers yang membutuhkan tulisan ini, kan jadi amal jariyah buat kita semua yang terlibat. selamat menikmati! pemateri: 1. Ustaz M. Syukron Muchtar, Lc - Pembina Brother Fillah 2. Ustazah Ita Roihanah, ST. MT. - Co-Founder Bride Talk Capture Your Dream Marriage ·        Start with Why? Hal mendasar yang harus diselesaikan sebelum melakukan sesuatu adalah memulainya dengan sebuah alasan. Kenapa kita melakukan hal ini? Alasan kenapa seorang manusia harus menikah? 1.      Syariat (perintah) Allah  وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ ي

Cerpen - #2 Dia

Gambar
Hari pertama masuk sekolah. Aku mengambil posisi duduk di tengah kelas. Tidak terlalu depan, tidak terlalu belakang. Aku duduk bersama satu teman semeja baru yang sama-sama masih canggung dalam percakapan. Hari itu berjalan sebagaimana hari-hari pertama sekolah lainnya. Setelah sukses dengan hari-hari perkenalan di kelas, aku mulai menikmati keberadaanku. Salah satu hal yang aku syukuri di kelas adalah aku dipertemukan dengan dia. Perempuan manis, periang, berjilbab putih yang bertetanggaan meja denganku. Aku yang miskin pengalaman soal asmara, kewalahan dengan perasaan tidak biasa yang meluap-luap. Saat kelas berlangsung, sesekali aku melirik ke mejanya, kemudian menundukkan kepala, lantas melirik ke mejanya lagi, dan terus begitu hingga berulang. Tidak lain aku hanya ingin menatap wajah ayunya, sambil berharap mendapatkan senyuman manis darinya. *** Seperti bintang yang berkedip di langit, membuat setiap mata enggan melepas pandangannya, walau sekejap. Begitupun

Diary#2

Gambar
14.28 saat matkul Elektronika Daya di Gedung A Ruang 216 PNJ Kalo emang rindu, kenapa harus malu? Katanya dah gak mau peduli lagi.. Tapi kok masih suka stalk? Tiap buka hp pasti stalk profilnya, nungguin status dia sampe online, buka keyboard di room chat, typing, back, typing, back, gitu terus sampe gua sadar kalo bukan siapa siapanya lagi. Pengen tapi takut.. takut ga bisa balik lagi, takut keterusan, takut jadi cowo plin-plan. Padahal nyatanya emang.. perasaan ini udah susah buat dibendung lagi, udah meluap-luap. Rasanya pengen dicurahin aja, tapi gatau ke siapa. Ya Allah.. ternyata begini rasanya menjaga hati Menahan pandangan, mengurung rasa Padahal bisa aja gua nabrak itu semua. Berani chat, telfon, tanya kabar, ketemuan, ajak jalan. Tapi sekali lagi, gua takut sama Allah. Khawatir kalo semua kenikmatan itu gua ambil sekarang, malah di depannya ga akan terasa nikmat lagi. Bukankah sesuatu akan terasa lebih nikmat ketika ditahan dan diperjuangkan? Contohny