Cerpen - #3 My Next Secretary
Seseorang mengetuk pintu kelas. Seisi kelas yang ramai,
seketika hening ketika suara ketukan terdengar. Sosok pria dewasa berkemeja merah mengambil alih suasana. Ia
adalah guru IPS spesialis ekonomi yang akan membersamai kami untuk setahun ke
depan.
Ceramah kedisiplinan dan kebersihan yang diberikan
wali kelas kami, ditutup dengan pemilihan struktur organisasi kelas. Aku yang
selama enam tahun di sekolah dasar berpengalaman menjadi ketua kelas,
memberanikan diri mencalonkan diri. Tidak kusangka, aku menang voting pemilihan
ketua kelas. Entah atas alasan apa teman-teman memilihku. Seorang anak dari SD
kampung yang nekat meneruskan pendidikan ke sekolah favorit. Tuhan seolah punya
cerita khusus yang disiapkan untukku.
Aku menerima amanah itu. Pemilihan struktur organisasi
kelas dilanjutkan. Saatnya menentukan siapa yang mengisi posisi sekretaris,
bendahara dan beberapa seksi. What a lucky moment! Potongan terbaiknya adalah;
dia. Dia yang belakangan membuat kabur fokusku. Dia yang kerap membuatku salah
tingkah. Dia yang jika kami tidak sengaja berpapasan, membuat aku berpaling
memilih jalan lain.
Seisi kelas sepakat, fix dia yang akan menjadi
sekretarisku. Lebih tepatnya bukan “-ku”, tapi sekretaris kami. Betapa
sumringahnya aku pada hari itu. Bawaannya serasa ingin masuk sekolah setiap
hari. Menemuinya, bertanya banyak hal dari mulai tugas hingga kabar. Jika
dilukiskan, suasana hatiku berupa hamparan bunga warna-warni. Ada warna ungu,
merah, kuning, hijau dan biru. Semua karena dia.
***
Seperti senja yang selalu diiringi terbenamnya matahari.
Hadirmu akan selalu indah, walau ku tahu nanti akhirnya akan gelap.
...
Komentar
Posting Komentar